Thursday, February 13, 2014

6 Kesalahan Fresh Graduates Saat Wawancara Kerja

6 Kesalahan Fresh Graduates Saat Wawancara Kerja

Ketika menjalani sesuatu untuk
pertama kali, wajar bila Anda
melakukan kesalahan. Termasuk juga
ketika pertama kali menghadapi
wawancara kerja, ada kemungkinan
Anda akan melakukan kesalahan-
kesalahan kecil ketika minim
persiapan. Meski baru pertama,
Anda masih dapat berusaha untuk
menghindari kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi.

Apa saja kesalahan-kesalahan dalam wawancara kerja yang biasa
dilakukan fresh graduates? Mari
simak lansiran dari okezone.com dan tip dari Rudi Widiyanto, M.Psi.,
Psikolog berikut ini!

1. Tak Punya Kegiatan Pasca
Pewawancara sering melontarkan
pertanyaan mengenai kesibukan
pelamar setelah lulus. Sebagian
besar pelamar memberikan jawaban normatif semacam ‘sedang mencari kerja’ atau ‘membantu orang tua’. Jawaban seperti ini tidak akan memberikan nilai lebih di mata
pewawancara. Anda harus memiliki aktivitas setelah lulus yang dapat diceritakan kepada pewawancara. “Tidak harus kegiatan bekerja, Anda bisa ikut kursus, parttime blogger, atau menjadi relawan,” saran Rudi.

2. Menggunakan Kata ‘Kami’
Ketika ditanya pengalaman bekerjasama dalam tim, sebagian
besar pelamar bersikap rendah hati dengan menyebut ‘kami’. Padahal, pewawancara mengharapkan pelamar bercerita mengenai kontribusi dirinya dalam tim, misal dengan menjawab ‘dalam tim, saya melakukan…’.

3. Menjawab ‘Tidak Tahu’, ‘Tidak
Ingat’ Jangan hentikan jawaban Anda sebatas kata ‘tidak tahu’, ‘tidak ingat’, atau sejenisnya. Pewawancara biasanya ingin memancing Anda lebih untuk mengetahui pendapat Anda. Bila memang Anda tidak tahu,
ceritakanlah alternatif lain yang
berhubungan dengan pertanyaan,
misal ‘saya tidak membaca buku A,
tapi saya pernah membaca buku B,
isinya …’.

4. Perhatikan Cara Menjawab
Terlalu banyak bergumam ‘hmm’
untuk mengulur waktu berpikir akan mengurangi nilai Anda di mata pewawancara. Sampaikan jawaban dengan jelas dan runtut. Perhatikan juga sikap-sikap nonverbal yang tidak baik misalnya duduk membungkuk atau enggan menatap pewawancara.

5. Kenali Perusahaan
Kenali perusahaan sebelum Anda
duduk di depan pewawancara.
Carilah informasi melalui berbagai
sumber, termasuk website perusahaan. Pahami sejarah
perusahaan, visi dan misi, serta produk dan layanan yang dihasilkan perusahaan. “Kalau value perusahaan tidak sesuai dengan value Anda, ya jangan melamar,” ujar Rudi. Misalnya, bila Anda beranggapan bahwa rokok itu berbahaya, tentu Anda tidak akan melamar ke perusahaan rokok.

6. Tidak Tahu Alasan Menginginkan
Pekerjaan Kurang menunjukkan antusiasme sedikit banyak akan membuat Anda kehilangan kesempatan bekerja di perusahaan yang Anda lamar.
Mengutip dari okezone.com , Anda
harus menunjukkan peran dan daya tarik perusahaan bagi Anda. Ketika diminta menceritakan diri Anda, gunakan kesempatan tersebut untuk menceritakan latar belakang Anda yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang Anda incar.

Whenever you are asked if you
can do a job, tell ‘em, ‘Certainly I can!’ Then get busy and find out how to do it.”

–Theodore Roosevelt

Selagi masih ada waktu, persiapkan diri Anda untuk menghadapi wawancara kerja sebaik mungkin dan minim kesalahan. Dan yang terpenting adalah tetap jadilah diri
Anda sendiri. Selamat berjuang!

sumber : carrernews ecc ugm

No comments:

Post a Comment